Sabtu, Mei 07, 2011

Iman yang Mendalam

Karena kesalahan dokter yang mengobatinya, Fanny Crosby (1820-1915) menjadi buta sejak berusia 6 minggu. Ia tidak pernah menyesali atau menangisi keadaannya. Sebaliknya, ia sanggup menciptakan banyak hymne. Madah pujian hasil karyanya mengungkapkan iman yang mendalam. Beberapa lagunya terkenal: "Yesus, biarlah saya dekat pada salib", "Saya milik-Mu ya Tuhan", "Bagi-Mu, Tuhan, kemuliaan."

Ia berkata, "Saya selalu percaya bahwa Allah yang baik, dalam anugerah-Nya yang tidak terhingga, dengan cara ini menguduskan saya untuk pekerjaan yang masih diizinkan untuk saya lakukan." Kepada seorang pendeta yang mengungkapkan rasa sedih atas kebutaannya, ia menjawab, "Kalau diberikan pilihan pada saat lahir, saya akan minta untuk menjadi buta. Karena ketika saya tiba di surga nanti, wajah pertama yang kulihat adalah Dia yang mati bagiku".
Dalam suka-duka kehidupan, kita diundang untuk datang kepada Tuhan, menyampaikan kebutuhan kita. Kita mesti mengikuti Yesus dengan penuh kerinduan dan harapan. Mukjizat menjadi nyata hanya ketika kita memiliki iman akan kebaikan-Nya. Kita percaya bahwa Dia dapat melakukan segala yang terbaik. Cinta dan kebaikan Tuhan itu mesti kita wartakan dan bagikan kepada orang lain. Dengan demikian, kita menjadi saksi cinta dan kebaikan Tuhan.

0 comments:

Posting Komentar